Tuesday 5 July 2011

GAR-ITB PART 1

Gak ngertilah mau nulis apa buat post harian, karena itu saya mempersembahkan sebuah terobosan baru.

Cerita pendek bersambung!

Cerita ini ditulis tanpa perencanaan matang, sehingga akan memungkinkan timbulnya kontradiksi dan ketidak-masuk-akalan.

GAR-ITB adalah kemahasiswaan ITB di sebuah dunia paralel dengan kemampuan super!

Nama tempat sama, lingkungan juga mirip, tapi beda! Nama himpunan juga dibedakan semua.

Intinya, seluruh cerita ini tidak ada hubungannya dengan ITB yang asli, hanya pinjam nama tempat saja.

Tempatnya juga sepertinya bukan di Indonesia. :P

Silakan baca kalau berminat, saya akan mulai menulis sekarang juga.

---

Seorang laki-laki dengan pakaian rapi berjalan menaiki anak tangga di CC Barat dengan langkah yang terburu-buru. Di belakangnya seseorang berambut gimbal kusut mengikutinya dengan wajah kesal.

"Kalau kau seperti ini terus, mana bisa mempertahankan muka di depan massa!", protes orang berambut gimbal tersebut.

"Sudahlah Dari, alasan saya telat kan sangat masuk akal."

Kedua orang tersebut berhenti di depan sekre BEM.

Laki-laki berbaju rapi itu mengetuk pintu sekre tersebut lalu membukanya dan masuk ke dalam.

Di dalamnya sudah menunggu wakil dari semua himpunan dengan memakai jaket himpunannya masing-masing. Hampir semuanya memasang tampang tidak sabar.

"Akhirnya datang juga presiden kita! Apakah ketepatan waktu sudah bukan nilai yang harus kita jaga? Menimbulkan galat acara sebesar setengah jam di acara sendiri, hebat sekali!", ujar wakil dari Keluarga Mahasiswa Ahli Listrik, KMAL.

"Maafkan keterlambatan saya, saya baru saja selesai berdiskusi dengan panitia penerimaan mahasiswa baru dari LTPB mengenai acara Penyiapan Mahasiswa Baru kita."

Seluruh perwakilan langsung mengubah ekspresi mereka dan tampak sangat tertarik.

"Begitu ya, jadi bagaimana produk reaksi yang dihasilkan dari perbincangan itu?", wakil dari Himpunan Ilmuan Kimia, HIK bertanya dengan nada suara yang sangat tidak sabar.

"Rencana yang kita susun bersama sudah disetujui."

Terdengar decak kagum dan hembusan nafas kelegaan dari berbagai sisi ruangan.

"Bolehkah saya simpulkan bahwa itu berarti proyek pembangunan acara kita bisa berjalan sesuai blueprint?", wakil dari Kelompok Calon Insinyur Sipil, KCIS, berjalan mendekati presiden BEM.

"Ya."

Kali ini ekspresi seluruh perwakilan himpunan berubah menjadi senyuman puas.

Sang presiden BEM tersenyum dan melihat ke arah sekjennya, Dari, senyuman senang juga tampak di wajahnya.

Kemahasiswaan di GAR-ITB akan memulai aksi pertamanya di hadapan para mahasiswa baru.

---

BERSAMBUNG KE PART 2!

No comments:

Post a Comment